Kamis, 07 Oktober 2021

KALI PERTAMA SEKOLAH TATAP MUKA

Karya:  Korogli Kristan Siahaan
Kelas IV A - 2021/2022



Sudah 18 bulan aku tidak datang ke sekolahku, tidak bertemu teman- teman sekelas, dan juga tidak berjumpa dengan guru-guru di sekolahku. Ini terjadi karena adanya pandemi Covid 19 yang melanda dunia. Covid rasanya memaksa semua orang untuk memilih lebih baik tinggal di rumah dan mematuhi seluruh protokol kesehatan. Maka aku dan teman-temanku pun harus menerima pelajaran dari guru kami secara online.

Saat ada pemberitahuan dari ibu guru bahwa sekolah tatap muka akan dibuka, hatiku sangat senang. Aku sudah merindukan sekolahku, rindu bertemu dengan teman-teman sekelasku dan rindu diajari langsung oleh guruku.

Maka sebelum PTM dimulai, aku telah mempersiapkan seluruh persiapan sesuai saran dari ibu guruku. Aku mempersiapkan tas, buku dan alat tulisku, tak lupa mempersiapkan hand sanitizer, masker, tissue, dan face shield. Ibuku juga sudah sudah membeli pakaian baruku, katanya pakaian lamaku sudah tidak nyaman untuk kupakai karena sudah kekecilan. Jadi baju, celana, tas, dasi, sepatu, ikat pinggang dan kaos kakiku serba baru. Hatiku bertambah senang dan bersemangat untuk  bersekolah.

Pukul 06.00 ibu sudah membangunkanku. Aku bergegas mandi, kemudian sarapan lalu mengenakan semua pakaian. Tak lupa mengenakan masker dan face shield. Sesudah semuanya beres aku diantar oleh ibuku ke sekolah.  Setibanya di sekolah, Pak Satpam yang baik menyapaku dengan ucapan selamat pagi sambil mengecek suhu tubuhku. Katanya suhu tubuhku 36,2 derajat. Aku disuruh cuci tangan dan masuk ke dalam ke sekolah. Kemudian aku melangkahkan kakiku mengikuti jejak kaki yang sudah digambar di lapangan. Bagiku itu adalah sebuah petunjuk yang sudah dipersiapkan oleh sekolahku.

Bergegas aku menaiki tangga menuju lantai 3, sebagaimana arahan dari ibu guruku. Kini aku sudah berada di kelas bersama dengan teman- temanku. Hanya 11 orang yang ikut PTM hari ini.  Seharusnya ada 13 orang, tetapi 2 orang kurang sehat. Kata Bu Guru, jika kita sakit atau ada anggota keluarga kita yang sakit, maka tidak diijinkan untuk mengikuti PTM untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Begitu ketat protokol kesehatan diterapkan di sekolahku. Bahkan selama di kelas tidak boleh makan. Jika ingin minum masih diijinkan, tetapi harus menggunakan sedotan, dengan menaikkan sedikit masker ke atas dagu. Itupun setelah cuci tangan terlebih dahulu.

Bertemu dengan teman-teman membuat hatiku sangat senang. Tetapi jujur di hatiku ada sedikit kekakuan, mungkin karena kami sudah cukup lama tidak bertemu secara tatap muka. Terakhir kali aku dan teman-temanku belajar di ruang kelas saat kami baru duduk di kelas 2.  Sekarang kami sudah kelas 4. Jarak waktu yang cukup panjang telah memisahkan. Dan hari ini kami dipertemukan kembali dalam suasana yang sangat berbeda. Aku tidak bisa melihat wajah teman-temanku, demikian juga wajah ibu guruku. Semua mengenakan masker dan face shield. Aku sudah pernah melihat wajah ibu guruku saat pembelajaran virtual melalui google meeting.

Hari ini ibu guru mengajari kami dengan penuh semangat, dan kami pun mendengarkan dengan seksama.  Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Ibu guru berkata waktu belajar hari ini sudah selesai. Kami pun mempersiapkan diri untuk pulang. Kami pulang dengan tertib dan tetap mengikuti arahan guru. Di depan gerbang sekolah para orang tua sudah datang menjemput anak-anaknya, demikian juga dengan ibuku. Sebelum meninggalkan sekolah Bapak Satpam kembali mengecek suhu tubuhku. Lalu aku pun pergi meninggalkan sekolah bersama ibuku sambil membayangkan bahwa dua minggu lagi  18 Oktober, aku akan kembali datang untuk bersekolah menuntut ilmu.

2 komentar:

  1. Selamat ya korogli atas tulisan ny bagus dan kreatif, semangat buat korogli.

    BalasHapus
  2. Wah bagus korogli ceritanya pertahankan prestasi mu👍

    BalasHapus