Berada di titik ini merupakan suatu anugerah. Pencapaian yang penuh perjuangan, jalan berliku panjang. Mencari celah di antara sinyal jaringan yang terkadang timbul tenggelam, serta antrian panjang pejuang PembaTIK level 3 yang sedang berjuang untuk upload tugas akhir, adalah drama yang paling dramatis pada kegiatan PembaTIK level 3. Tidur dan terjaga seakan tak ada ada batasnya. Semua mengarah ke satu titik, Rumah Belajar
Perjalanan panjang berawal di bulan April 2021. Dalam kegiatan
pembinaan di sekolahku, Pengawas menghimbau agar guru-guru mendaftarkan diri
dalam kegiatan PembaTIK Level 1 yang sudah dibuka. Panjang lebar beliau menjelaskan
apa itu PembaTIK. Namun beberapa hari berlalu, belum satu pun guru yang
meresponnya. Sebagai guru paling senior saya mencoba mendekati mereka,
mengajaknya untuk menindaklanjuti himbauan pengawas. Jawaban mereka rata-rata “tidak
sempat”, “tidak bisa IT”, “sudah sepuh” dan berbagai alasan klasik lainnya.
Bertujuan memotivasi mereka, saya segera mendaftarkan diri.
Saya ikuti prosesnya, hingga selesailah Pembatik level 1. Alhamdulillah lulus.
Dalam sebuah rapat rutin sekolah, saya meminta waktu kepada kepala sekolah
untuk menyampaikan hal ini. Saya jelaskan bahwa ternyata tidak ada yang sulit.
Saya menyelesaikan semua tugas hanya dalam beberapa hari, tidak mengganggu
tugas kedinasan, tidak mengganggu tugas sebagai ibu rumah tangga.
Alhamdulillah, beberapa orang mengikuti jejak saya. Sebagai bentuk dukungan moril saya selalu
mendampingi mereka, membantunya manakala mereka menemukan kesulitan. Lumayan
ada 5 orang guru. Dari 5 orang itu, 4 orang berhasil lulus dan melanjutkan ke
level 2. Dan akhirnya 1 orang berhasil sampai ke level 3, namanya Bu Siti
Fatimah, saya biasa memanggilnya Bu Imah. Jadi akhirnya saya ada teman di level
3. Kami berdua selalu bekerja sama, berdiskusi menyelesaikan tugas Pembatik
level 3 yang sudah mulai terasa berat. Saya juga melibatkan guru-guru yang lain
walau mereka tidak ikut PembaTIK. Saya share aplikasi SAC dan bersama kami
membuat media pembelajaran interaktif. Terasa lebih menyenangkan karena banyak
yang terlibat. Bagi guru-guru ini merupakan pengalaman yang menyenangkan,
belajar dalam suasana santai tetapi serius. Kadang kalau ada kendala dan semua
mentok, kami ramai-ramai mencari tutorialnya di youtube atau mencari di grup
telegram barangkali ada yang share masalah yang sama dengan kami.
Dengan semangat yang tinggi kami berhasil menyelesaikan
tugas akhir, baik guru yang ikut pembatik, maupun guru yang lain. Bahagia sekali
rasanya. Namun tantangan baru menghadang kami. Ketika akan upload MPI ke Rumah
Belajar ternyata sangaaaat sulit. Dua hari kami gagal, walalu sudah berusaha
sangat keras. Nyaris putus asa. Dan menjelang detik-detik akhir alhamdulillah
saya dan Bu Imah berhasil upload. Pukul 02.00 dinihari. Kami tetap saling
berkomunikasi melalui WA, kadang videocall jika ada yang perlu kami perlihatkan
prosesnya. Kebahagiaan kami adalah anggota keluarga kami mendukung apa yang
kami kerjakan, Jadi tidak ada drama rumah tangga yang terjadi. Hihihi…
Hari yang dinanti tiba. 22 Oktober 2021, saya membuka grup
telegram, dan ada kabar bahwa sudah ada hasil Pembatik level 3 yang lulus 30
besar. Tidak terlalu berharap, saya membuka akun https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/.
Seakan tidak percaya dengan apa yang saya lihat. Di situ tertulis bahwa saya
diminta untuk masuk ke kelas PembaTIK level 4… Saya menghubungi Bu Imah
berharap dia juga mendapatkan hal yang sama. Sayang sekali, dia gagal masuk ke 30 besar. Tapi alhamdulillah lulus. Padahal
saya sangat berharap, Bu Imah lah yang maju ke level 4 karena dia masih sangat
muda dan cukup kreatif. Semoga tahun depan harapan ini bisa terwujud.
Untuk saat ini saya berusaha mengikuti sebaik-baiknya
kegiatan PembaTIK level 4. Modul-modulnya kupelajari dengan saksama, kubaca sambal
coret-coret membuat rangkuman. Mengerjakan tugas-tugas dari instruktur sesegera
mungkin agar tidak terjadi penumpukan tugas, serta aktif mengikuti kegiatan
coaching Clinic yang diselenggarakan selama 4 hari, 29-30 Oktober dan 1-2
November 2021. Tak bisa dikatakan perasaanku berada di tengah guru-guru hebat
se-DKI. Merasa diri ini tidak ada apa-apanya. Namun saya berusaha untuk bisa
menyesuaikan diri. Ambil sisi positifnya. Kosongkan gelas, dan segera isi
dengan ilmu-ilmu dari mereka, dari narasumber hebat yang saya temui di sini.
Semoga saya bisa menyelesaikan kegiatan ini dengan baik. Untuk menjadi yang terbaik tentu hal yang hampir mustahil. Namun saya akan mememuhi gelas ilmu saya, dan membagi-bagikannya, paling tidak kepada teman-teman guru di sekolah yang mulai merasa haus akan ilmu pengetahuan dan kebaharuan. Semoga Allah SWT mengiringi langkahku. Aaamiin…
Terima kasih kepada:
Bu Dwi memang is the best.. menjadi inspirasi untuk saya pribadi..
BalasHapusSehat dan sukses selalu Bu Dwi..
Terima kasih, Bu Juli nan syantik dan keren. Bu Juli pasti bisa. Tetap semangat menyelesaikan PPG, nanti dilanjutkan Guru Penggerak, dan tahun depan Pembatik. Okay?
BalasHapusAmin, semoga bisa terwujud semua.. Terimakasih Bu Dwi karena sellau memotivasi saya pribadi dan menjadi penggerak kami di sekolah untuk menjadi guru-guru melek terhadap IPTEK
HapusIbu Dwi yang hebat, saya hanya bisa terima kasih hal hal yang sulit selalu minta bantuan itu, terus semangat jadi hebat ibu
BalasHapusBu Dwi memang guru yang the best ������ semangat dan sehat selalu Bu ❤️❤️❤️
BalasHapusLuar biasa sekali.
BalasHapusBu Dwi selalu menginspirasi saya, sangat memotivasi, dan baiiiiiikk hati.
Sukses dan sehat selalu, bu Dwi 😍
Ibu Dwi memang guru yg hebat, selalu menginspirasi, dan memotivasi saya, sukses dan sehat selalu bu Dwi😍😘
BalasHapusIbu Dwi memang guru hebat selalu memberikan inspirasi dan motivasi buat kami semua. Sukses dan sehat selalu buDwi
BalasHapusIbu guru yang memberikan inspirasi dan selalu menularkan ilmunya untuk kami semua. Barakallah bu dwi🤲
BalasHapusMengenal ibu dwi baru beberapa tahun, namun pribadi yang baik, jujur dan senang membantu. Guru yang selalu bersemangat dalam mencerdaskan bangsa. Selalu ingin belajar dan belajar.
BalasHapusMengenal Ibu dwi mungkin baru saja. Namun pribadi yang baik, jujur dan senang membantu. Pintar dan mau terus belajar diusia yang tidak muda, sangat menginspirasi guru-guru muda seperti saya. Guru yang senang belajar. Sukses terus bu Dwi.
BalasHapus